
Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang di Buleleng, Bali, resmi beroperasi,
Selasa (11/8/2015).
Namun acara
peresmian yang bertajuk Completion and Production PLTU Celukan Bawang itu sama
sekali tidak melibatkan pekerja asal Indonesia. Keseluruhan merupakan Warga
Negara Asing (WNA) asal Tiongkok. Bahkan, petugas pemeriksa para tamu undangan
merupakan pekerja asal Tiongkok. (PLTU Celukan Bawang Bakal Penuhi 40 Persen
Energi Listrik di Bali)
Nuansa
Tiongkok sangat terasa selama pelaksanaan acara tersebut. Sejumlah petinggi
investor China Huadian Engineering Co Ltd (CHEC) ketika menyampaikan sambutan
menggunakan bahasa Mandarin.
Praktis
hanya Assisten Ekonomi Pembangunan Provinsi Bali, Ketut Widja, yang mewakili
Gubernur Bali, dan Asisten II Setda Buleleng, Ida Bagus Geriastika, mewakili
Bupati Buleleng yang menggunakan Bahasa Indonesia ketika sambutan.
Dari
informasi yang berkembang, acara itu dilaksanakan PT CHEC perusahaan asal
Tiongkok sebagai pemilik saham terbesar PLTU Celukan Bawang. Mereka tidak
melibatkan PT General Energy Bali (GEB), investor lain asal Indonesia. Bahkan,
tidak satupun perwakilan dari PT GEB yang hadir dalam acara tersebut.
General
Affair PT GEB, Putu Singyen belum dapat dikonfirmasi, kemarin. Saat berusaha
dihubungi melalui telepon selulernya tidak ada jawaban. Begitu pula ketika
dihubungi melalui pesan singkat juga tidak ada balasan.
Asisten II
Setda Buleleng, Ida Bagus Geriastika, mengaku heran dengan teknis acara
tersebut. Menurutnya, petugas asal Tiongkok tidak bisa diajak berkomunikasi
menggunakan Bahasa Indonesia. Sehingga selama pelaksanaan acara lebih banyak
menggunakan bahasa isyarat.
“Masuk PLTU
tadi serasa berada di negara lain. Semua bernuansa China mulai petugas, bahasa,
dan interiornya. Saya mewakili bupati karena beliau sedang ada acara lain.
Nanti akan saya sampaikan kepada pimpinan tentang hal ini, karena kapasitas
saya kan hanya mewakili, tentu ada catatan,” ujarnya usai acara peresmian itu.

Sehari
sebelumnya, Komisi II DPRD Buleleng dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
Buleleng mengunjungi PLTU) Celukan Bawang. Dari hasil kunjungan itu, ada
beberapa catatan untuk pengelola PLTU. Yang paling menjadi sorotan adalah
banyaknya petunjuk operasional yang menggunakan tulisan berbahasa Mandarin,
tanpa ada bahasa Indonesia.
Tak hanya itu, bendera perusahaan CHEC di dalam
area PLTU dipasang tidak lebih rendah daripada bendera Merah Putih. (Balitribun)
0 Response to "Cina Kuasai Sepenuhnya, Pekerja Indonesia Sama Sekali Tak Tampak Saat Peresmian PLTU Celukan Bawang"
Post a Comment