Cuitan Yusuf Mansyur Soal Dominasi Cina di Acara Peresmian PLTU Celukan Bawang

China 
Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang di Buleleng, Bali, mengundang kontroversi. Pasalnya, peresmian bertajuk Completion and Production PLTU Celukan Bawang itu sama sekali tidak melibatkan pekerja asal Indonesia. Peserta hingga petugas penerima tamu merupakan pekerja asal China.

Nuansa China juga sangat terasa selama pelaksanaan acara. Beberapa sambutan di acara itu menggunakan bahasa Mandarin. Hanya dua sambutan yang menggunakan bahasa Indoensia yaitu sambutan Assisten Ekonomi Pembangunan Provinsi Bali mewakili Gubernur Bali dan sambutan asisten II Setda Buleleng mewakili Bupati Buleleng.

Dai kondang Ustadz Yusuf Mansur melalui akun Twitter pribadinya @Yusuf_Mansur berkomentar soal acara peresmian PLTU Celukan Bawang di Balik yang seluruhnya bernuansa Cina, pakai bahasa Cina, dan bendera merah putih dipasang lebih rendah ketimbang bendera perusahaan.

Yusuf Mansyur sembari menuliskan sebuah komentar menggelitik: “Indonesia hebat ya. Sudah memberikan banyak manfaat untuk seluruh penduduk bumi. Kita syukuri, sambil terus belajar.”

Cuitan itu segera mendapatkan banyak tanggapan dari sejumlah follower Ustadz Yusuf Mansur.

“@Yusuf_Mansur Assalamu’alaikum Ustadz YM…itu sindiran apa tamparan ya ustadz? Hehehe,” tulis akun @marketmini775.

“@Yusuf_Mansur disisi lain kami sbg tenaga kerja pribumi merasa prihatin tadz. Bnyk sekali tenaga kerja kita yg kompeten malah ga terlibat,” tambah @MahsunAab.

“@Yusuf_Mansur Alhamdulillah tadz….makin bnyk rakyat kita yg nganggur…..,” kicau @suratijan1.

“@Yusuf_Mansur hehe Indonesia masih terjajah, dikibulin asing dan dimiskinkan spt ethiopia, dan jangan sampai terusir spt rohingya,” tandas @dianamasayu3. (BersamaDakwah)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cuitan Yusuf Mansyur Soal Dominasi Cina di Acara Peresmian PLTU Celukan Bawang"

Post a Comment