Mehdi Hashemi, pada bulan Maret lalu
divonis penjara total 25 tahun setelah dinyatakan bersalah atas 3
dakwaan terpisah, terkait kejahatan keamanan nasional, penipuan dan
penggelapan uang, lapor AFP.
Pria berusia 45 tahun itu juga
diperintahkan untuk membayar sejumlah denda dan hukuman berupa uang yang
tidak disebutkan secara terbuka jumlahnya. Dia juga dilarang memegang
jabatan publik. Mehdi Hashemi kalah dalam gugatannya ditingkat banding.
Sidang peradilan atas Mehdi Hashemi
dilakukan secara tertutup. Apa saja bukti-bukti yang diajukan dan
kejahatan khusus apa yang dilakukannya tidak diketahui publik.
Media Iran melaporkan dia sudah tiba di
Penjara Evin di Teheran, di mana dia membacakan sebuah pernyataan di
depan wartawan yang isinya menuntut agar rekaman dari proses
persidangannya dirilis ke publik.
Hashemi mengatakan bahwa kasus yang menjerat dirinya bermotif politik. Dia bilang dakwaan atas dirinya tidak adil dan tidak sah.
Ayah Mehdi, Akhbar Hashemi Rafsanjani,
menjabat sebagai presiden Iran dari tahun 1989 hingga 1997. Akhbar yang
kini berusia sekitar 80-an tahun masih memiliki pengaruh di Iran. Dia
dilarang ikut pemilihan presiden tahun 2013, tetapi memberikan
dukungannya kepada Hassan Rouhani, tokoh spiritual Syiah Iran yang
dikenal moderat, yang kemudian menang menggantikan Mahmoud Ahmadinejad.
Mehdi Hashemi dituduh terlibat dalam
aksi protes massa menyusul pemilihan presiden 2009 yang diperselisihkan
hasilnya. Pemilu ketika itu dimenangkan politisi garis keras Mahmoud
Ahmadinejad.
Diancam bakal ditangkap, putra Hashemi
itu melarikan diri ke Inggris. Dia kembali ke tanah air pada Desember
2012, tetapi kemudian ditangkap untuk diperiksa dan dijebloskan dalam
tahanan selama tiga bulan, sebelum akhirnya dibebaskan dari kurungan
dengan uang jaminan.
Di tahun 2000-an namanya pernah
tersangkut masalah hukum, ketika muncul dalam kasus yang melibatkan
perusahaan minyak asal Norwegia Statoil dan Total asal Prancis.
0 Response to "Putra Mantan Presiden Iran Mulai Jalani 10 Tahun Penjara"
Post a Comment