Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso menanggapi dingin permintaan Wakil Presiden Jusuf Kalla agar Polri berhati-hati memidanakan sebuah kebijakan. Menurut Budi, dia dan penyidik Bareskrim Polri memiliki keyakinan bahwa telah terjadi dugaan pidana korupsi dalam pengadaan mobil crane oleh PT Pelindo II.
"Saya sangat yakin, bukan hanya 100 persen melainkan 1000 persen," kata Budi saat ditemui di Mabes Polri, Jumat (4/9).
Berdasarkan audit internal yang dilakukan Pelindo II serta hasil penggeledahan yang dilakukan penyidik Bareskrim, Budi menemukan bahwa kerugian yang untuk sementara ditaksir mencapai angka Rp 45 miliar.
"Sesuai dokumen yang ditemukan kami menemukan bahwa ada sepuluh mobil yang tidak diproduksi. Maka saya yakin ada korupsi,” katanya.
Terkait permintaan JK, Budi mengaku tidak bisa melakukannya. Dia beralasan jika keinginan JK dipenuhi maka pidana berbentuk kebijakan tidak bisa diusut. "Tidak bisa dong, jika pidananya tak diusut berarti tidak boleh lagi pelanggaran pidana diusut," kata Budi.
JK sebelumnya mengakui telah melakukan komunikasi via telepon dengan Kepala Bareskrim Komjen Budi Waseso (Buwas) untuk memastikan tidak ada kesalahan tugas terkait penggeledahan kantor Pelindo II.
"Saya menelepon waktu di Seoul dan tanya apa yang terjadi. Dia jelaskan apa yang terjadi. Saya bilang ini kebijakan korporasi jangan dipidanakan. Ini prinsip yang kami telah pakai dan sesuai aturan UU," kata JK sebelum meninggalkan kantornya, Kamis malam (3/9).
JK juga kembali menegaskan kepada Budi mengenai instruksi Presiden Joko Widodo bahwa setiap tahap penyelidikan tidak perlu dibarengi dengan pemaparan di sejumlah media.
"Pokoknya Presiden perintahkan dua hal, kebijakan korporasi itu jangan diperiksa secara pidana. Berikutnya kalau belum pasti itu tidak boleh diekspos, supaya pejabat itu jangan takut menjalankan kebijakan. Itu perintah Presiden," kata JK. (CNNIndonesia)
0 Response to "Budi Waseso Yakin 1.000 Persen Ada Korupsi di Pelindo II"
Post a Comment