Kisah Abdullah Kurdi Asal Suriah yang Putranya Ditemukan di Pantai Turki

Kisah Abdullah Kurdi Asal Suriah yang Putranya Ditemukan di Pantai Turki
Foto jenazah Alan Kurdi yang ditemukan di pantai membangkitkan amarah publik meminta Uni Eropa menerima migran

Abdullah Al-Kurdi, ayah bocah balita, dua hari ini menjadi pembicaraan media di seluruh dunia karena foto jasadnya terdampar di pantai.

Abdullah Kurdi yang kehilangan istrinya dan dua putranya, menceritakan bagaimana kronologi tiga orang anggota keluarganya meninggal di depan matanya.

Pengungsi asal Suriah ini mengaku kapal yang ditumpangi keluarganya diterjang ombak tinggi setelah bertolak dari Turki menuju Pulau Kos, Yunani. Kapten kapal kemudian memutuskan menceburkan diri ke laut dan berenang.

Abdullah berusaha memegangi anak-anak dan istrinya namun ia merasa tidak menahan ketika gelombang mengambil mereka.

Dunia tahu ketika jenazah Alan Ghalib dan yang lainnya terdampar di Pantai Bodrum Turki seusah perahu meraka terbalik dan keluarganya dihanyutkan gelombang.

Abdullah mengaku 3 jam berada di laut sebelum dirinya diselamatkan penjaga pantai.

“Saya mencoba mengemudikan kapal tapi ombak tinggi mendorong kapal hingga terbalik. Itulah ketika kejadian berlangsung. Saya mencoba menangkap anak dan istri saya, namun tiada harapan. Satu persatu mereka meninggal,” kata Abdullah dikutip BBC.

Menurut petugas penjaga pantai Turki, sekelompok migran meninggalkan Turki melalui Semenanjung Bodrum menuju Pulau Kos di Yunani pada Rabu dini hari Rabu (02/09/2015), namun dua perahu yang mereka tumpangi karam tidak lama kemudian.

Dua belas jenazah, termasuk lima anak-anak, ditemukan oleh aparat keamanan Turki.


Reaksi sejumlah media atas penemuan jenazah Alan Kurdi.

Salah satu anak adalah Alan Kurdi, putra Abdullah. Foto Alan yang meninggal dan tersapu ombak ke pantai di dekat Bodrum diterbitkan begitu beberapa jenazah ditemukan pada sekitar pukul 06.00 waktu setempat.

Foto Alan menjadi trending topic di seluruh dunia dan memicu kemarahan masyarakat internasional yang mendesak Uni Eropa melakoni tindakan darurat untuk menampung para migran.

Abdullah begitu emosional ketika mengetahui bahwa tidak hanya Alan yang meninggal, tapi juga putranya, Galip, yang berumur lima tahun, dan istrinya, Rihan.

“Saya ingin duduk di sebelah makam keluarga saya dan menyembuhkan luka yang saya rasakan,” kata Abdullah.

Abdullah Kurdi kehilangan istrinya dan dua putra
Abdullah Kurdi
Penyelundup manusia

Setelah insiden kematian Alan beredar luas, polisi Turki menahan empat tersangka penyelundup manusia yang diduga menyelundupkan keluarga Kurdi dan puluhan orang lainnya.

Keempat tersangka merupakan warga negara Suriah, berusia antara 30 sampai 41 tahun, menurut kantor berita Turki, Dogan.

Alan dan keluarganya diyakini bertolak dari Kota Kobane di Suriah ke Turki, tahun lalu, untuk menghindari krisis di Suriah.

Seorang petugas rumah sakit mengatakan jenazah Alan, kakak, dan ibunya akan diterbangkan ke Istanbul, berpindah ke Suruc di dekat perbatasan Suriah, lalu mencapai Kobane.

Abdullah pernah ditahan dan disiksa di penjara Rezim Bashar al Assad. Ia kemudian melarikan diri dari Damaskus ke Turki tiga tahun lalu. Namun media menyebarkan berita jika bocah malang Alan Ghalib meninggal karena ISIS. (Hidayatullah)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Abdullah Kurdi Asal Suriah yang Putranya Ditemukan di Pantai Turki"

Post a Comment