Ada seorang perempuan relawan bernama Risna Hasanudin. Wanita
muda asal Banda Naira, Maluku, kelahiran 1 Februari 1988 ini datang ke
Kampung Kobrey, Manokwari. Sarjana lulusan FKIP Universitas Pattimura
Maluku ini memutuskan untuk tinggal di Kobrey. Risna prihatin dan miris
melihat nasib anak-anak Papua khususnya perempuan Arfak. Dia bertekad
membantu anak-anak dan perempuan Arfak agar tak menjadi generasi
tertinggal.
Pada September 2014, Risna mendirikan rumah belajar (Rumah Cerdas Perempuan Arfak Papua Barat). Tujuannya, untuk mencerdaskan perempuan Arfak. Kegiatan Risna di Rumah Cerdas Arfak ini adalah mengajar membaca, menulis dan berhitung. Selain itu, Risna juga memberikan pelatihan tentang usaha kecil.
Pada September 2014, Risna mendirikan rumah belajar (Rumah Cerdas Perempuan Arfak Papua Barat). Tujuannya, untuk mencerdaskan perempuan Arfak. Kegiatan Risna di Rumah Cerdas Arfak ini adalah mengajar membaca, menulis dan berhitung. Selain itu, Risna juga memberikan pelatihan tentang usaha kecil.
Di Kampung Kobrey banyak tinggal suku Arfak, penduduk asli
terbesar di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Perempuan Arfak dan
anak-anak di sini kebanyakan putus sekolah, karena faktor adat/tradisi
yang menganggap perempuan tidak perlu bersekolah tinggi, tapi hanya
sampai kelas 3 SD. Saat putus sekolah ini mereka kebanyakan belum bisa
baca tulis.
Ada seorang perempuan relawan bernama Risna Hasanudin. Wanita muda asal Banda Naira, Maluku, kelahiran 1 Februari 1988 ini datang ke Kampung Kobrey, Manokwari. Sarjana lulusan FKIP Universitas Pattimura Maluku ini memutuskan untuk tinggal di Kobrey. Risna prihatin dan miris melihat nasib anak-anak Papua khususnya perempuan Arfak. Dia bertekad membantu anak-anak dan perempuan Arfak agar tak menjadi generasi tertinggal.
Pada September 2014, Risna mendirikan rumah belajar (Rumah Cerdas Perempuan Arfak Papua Barat). Tujuannya, untuk mencerdaskan perempuan Arfak. Kegiatan Risna di Rumah Cerdas Arfak ini adalah mengajar membaca, menulis dan berhitung. Selain itu, Risna juga memberikan pelatihan tentang usaha kecil.
Ada sekitar 20-30 perempuan Arfak yang telah mengalami perubahan dengan datangnya Risna. Kini mereka bisa menulis dan membaca. (satu-indonesia.com)
Ada seorang perempuan relawan bernama Risna Hasanudin. Wanita muda asal Banda Naira, Maluku, kelahiran 1 Februari 1988 ini datang ke Kampung Kobrey, Manokwari. Sarjana lulusan FKIP Universitas Pattimura Maluku ini memutuskan untuk tinggal di Kobrey. Risna prihatin dan miris melihat nasib anak-anak Papua khususnya perempuan Arfak. Dia bertekad membantu anak-anak dan perempuan Arfak agar tak menjadi generasi tertinggal.
Pada September 2014, Risna mendirikan rumah belajar (Rumah Cerdas Perempuan Arfak Papua Barat). Tujuannya, untuk mencerdaskan perempuan Arfak. Kegiatan Risna di Rumah Cerdas Arfak ini adalah mengajar membaca, menulis dan berhitung. Selain itu, Risna juga memberikan pelatihan tentang usaha kecil.
Ada sekitar 20-30 perempuan Arfak yang telah mengalami perubahan dengan datangnya Risna. Kini mereka bisa menulis dan membaca. (satu-indonesia.com)
0 Response to "Inilah Profil 'Sang Merak dari Manokwari' Pemenang Astra Award"
Post a Comment