Berdasarkan data yang diperoleh media ini, dugaan bawa lari kotak suara dan undangan pemilih terjadi pukul 22.00 WIT.
Menurut informasi, aksi AG membawa lari kotak suara dan undangan pemilih ke Hotel Jepara II, lantaran diduga ada tekanan dari masyarakat dan Tim Sukses Kandidat tertentu.
Permasalahan tersebut pun sudah ditangani oleh Kepolisian Resort Nabire dan surat undangan sudah disalurkan kepada masyarakat pemilih. Demikian pula pencoblosan di TPS 13 Yapis tetap dilaksanakan sesuai jadwal, Rabu (9/12).
Komisoner KPU Papua Bidang Hukum dan Pengawasan, Tarwinto menegaskan permasalahan tersebut sudah ditangani langsung oleh Panwaslu, KPUD Nabire dan Polres setempat.
“Sudah ditangani langsung dan tidak menjadi masalah,” kata Tarwinto ketika dihubungi melalui ponsel selulernya, Rabu (9/12).
Tarwinto pun membantah adanya informasi jual undangan ke salah satu kandidat Pilkada Nabire.
“Itu isu saja, informasinya surat undangan disimpan oleh KPPS untuk dijual ke salah satu kandidat di Nabire, tapi setelah kami konfirmasi, semua masih ada,” tegas Tarwinto.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Patrige saat dikonfirmasi terkait informasi jual surat udangan di Nabire menyebutkan, informasi tersebut telah ditindaklanjuti oleh Panwaslu, KPUD dan Polres Nabire.
“Informasinya Surat Undangan itu belum dibagikan kepada masyarakat, sehingga Kapolres bersama KPUD dan Panwaslu mengecek dan mendapati KPPS berada di hotel. Terakhir diketahui surat undangan belum ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris PPS,” jelasnya.
Menurut laporan, sambung Patrige, KPUD setempat telah meminta surat undangan segera ditandatangani dan dibagikan kepada pemilih yang berhak.
“Malam itu juga surat undangan sudah dibagikan dan informasi terakhir pencoblosan sudah dilakukan dan tidak ada masalah,” tukas Patrige. (Dharapos)
0 Response to "Oknum Ketua KPPS Di Nabire Nyaris Diamuk Massa"
Post a Comment