Proyek 76 M, Jalan Sugapa-Enarotali Sejak Nov 2014 Baru Dikerjakan Sept 2015

Sisi lain proyek jalan Sugapa - Enarotali yang hingga saat ini belum dikerjakan
Salah satu proyek  pembangunan infrastruktur jalan trans Papua di wilayah Pegunungan Tengah, mulai dari Kabupaten Intan Jaya menuju Enarotali senilai Rp 79 miliar, diduga molor hingga jeda waktu pekerjaan yang dipatok akhir Desember 2016.

Informasi yang berhasil dihimpun, PT Lince Romauli Raya belum melakukan aktivitas pekerjaan pembangunan jalan yang dianggarkan dari APBD Provinsi Papua tahun 2014 karena lemahnya pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua sebagai landing sektor pekerjaan.

Karena juga ditengarai kurang profesionalnya pihak ketiga PT Lince Romauli Raya dalam menseriusi pelaksaan kerja di lapangan.

Salah satu warga Distrik Wandai menjelaskan, hampir dua bulan berjalan pekerjaan jalan oleh PT Lince hanya sebatas melakukan pelebaran, pembersihan dan pembuatan parit di beberapa titik jalan di Distrik Wandai.

“Dimana titik jalan tersebut, sedang ditangani oleh perusahan lain,” kata warga Distrik Wandai yang enggan di korankan namanya.

Dugaan overlap  pekerjaan tersebut semakin menguat dengan adanya patok di titik jalan yang di bersihkan oleh pekerja proyek PT Lince Romauli Raya.


Temuan itu, bertolak belakang dengan data LPSE Provinsi Papua. Setelah tender pekerjaan dimenangkan oleh PT Lince, tercatat penandatangan kontrak kerja tanggal 7 November 2014.

Sementara data di lapangan  PT Lince memulai pekerjaan sejak akhir September lalu.
Kepala Kampung Bebasija Distrik Wandai, Timotius Holombau mengatakan, seharusnya PT Lince mulai menggarap pembukaan jalan dari ujung kampung Gepeloh menuju Erotali Kabupaten Paniai.

Namun, alasan sulitnya menjangkau titik lokasi proyek untuk pengiriman alat berat, menyebabkan pelaksanaan kerja tertunda.

“Pekerjanya bilang mereka masih tunggu alat berat, jadi sambil menunggu mereka bikin parit, pelebaran dan bersihkan jalan,” ujar Timotius

“Hanya saja, itu bukan menjadi alasan bagi kontraktor untuk tidak menuntaskan pekerjaan, apalagi ini sudah masuk semester kedua dan parahnya mereka kerja di atas pekerjaan orang lain,” tambahnya.

Terlepas dari informasi warga, Ketua DPRD Intan Jaya, Marthen Tipagao turut mempertanyakan kelanjutan proyek pembangunan jalan tersebut. Apalagi untuk proyek itu, kata Marthen pihak perusahaan telah mendapat uang muka sebesar 15 persen.

Dengan alokasi dana yang terbilang besar tersebut, lanjut Marthen harusnya hingga Oktober 2015 telah ada hasil dari pekerjaan proyek itu, namun ternyata fisik di lapangan nihil alias belum ada satupun pembangunan infrastrukur jalan yang selesai di kerjakan.

“Memang ada perusahan baru di Distrik Wandai tapi saya tidak pernah lihat ada aktivitas, saya tidak lihat ada alat berat, lantas selama dua bulan ini mereka kerja apa,” tanya Marthen.

Ia menegaskan, temuan dilapangan dan data fisik yang ada harusnya segera di sikapi oleh Pemerintah dalam hal ini Dinas PU agar segera mengambil tindakan tegas.

“Kalaupun pekerjaan mereka berakhir hingga Desember 2016, harusnya telah ada realisasi fisik 50 persen yang diselesaikan, tapi kenyataannya tidak ada. Untuk itu, Pemerintah harus segera mengambil sikap, jika perusahan itu tidak bisa kerja serahkan pekerjaan itu kepada perusahaan lain yang bisa bertanggung jawab,” tegas Marthen.

Sementara itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua belum berhasil dikonfirmasi. Dari Pihak PT Lince sendiri, hingga saat ini belum dapat dihubungi dikarenakan belum ada kejelasan alamat kantor cabang di Papua dan pihak yang bertanggung jawab di lapangan. Demikian dilaporkan Dharapos.com.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Proyek 76 M, Jalan Sugapa-Enarotali Sejak Nov 2014 Baru Dikerjakan Sept 2015"

Post a Comment