Di Jayapura, Tri Rismaharini Berbagi Ilmu Mengelola Kota

Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini akhirnya menginjakkan kakinya ke Jayapura, Jumat (4/3/2016). Kedatangannya yang pertama kali itu dalam rangka berbagai cerita dan pengalaman dalam talkshow bertajuk “Strategi Jayapura Menuju Kota Metropolitan dengan Studi Kasus Kota Surabaya”.

Talk show yang dihadiri Wali Kota Jayapura Benhur Toni Mano itu digelar di Aula Syansoor, Kantor Walikota Jayapura. Risma hadir atas undangan Pemerintah Kota Jayapura dalam rangka HUT ke-106 Kota Jayapura.

Wali Kota yang telah menyabet berbagai penghargaan itu berbagi kisah mulai dari program pencegahan korupsi melalui sistem yang memanfaatkan teknologi, pembangunan taman, kebersihan, pemberdayaan UKM, pendidikan, pengelolaa sampah, penanganan banjir, wisata hingga kisah penutupan lokalisasi Dolly.

Risma menekankan, membangun infrastuktur kota memang penting, tetapi membangun kualitas warga jauh lebih penting agar kemajuan kota dapat dinikmati oleh warganya.

“Untuk apa pemerintah kota membangun infrastruktur maju kalau yang menikmati bukan warganya. Warga asli kota harus menikmati manfaat dari pembangunan kota. Mereka harus menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri,” ujar Risma.

Dia juga meyakinkan bahwa bila ada kehendak kuat dan didasari ketulusan maka semua upaya membangun kota yang dihadapkan pada keterbatasan anggaran akan teratasi. “Tuhan pasti akan memberi jalan. Yang penting kita mempunyai niat dan tulus. Semua akan mudah. Tinggal kita mau atau tidak,” ujarnya.




Pada kesempatan tersebut, Risma juga menyatakan bahwa setiap daerah memiliki kekhasannya masing-masing sehingga tidak bisa dibanding-bandingkan dengan daerah lainnya, begitu pun dengan Kota Jayapura dan Surabaya.

"Sebetulnya Kota Jayapura ga kalah sama Surabaya, kan memang beda-beda dan ga bisa dibanding-bandingkan. Tapi saya lihat Kota Jayapura sudah bagus sekali," ujarnya.

Menurut Risma, Kota Jayapura memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk bisa dijadikan sumber pendapatan, baik bagi masyarakat maupun pemerintah.

"Kita tidak bisa lihat orang lain terus, diri kita sebenarnya punya potensi. Potensi yang ada, pariwisata, lalu kekayaan alamnya. Saya yakin dibalik semua yang belum diolah, bisa dimanfaatkan lebih banyak lagi," ucap dia.

"Contohnya misalkan produk kelapa, belum lagi ikan. Di Surabaya kami tidak punya itu, tapi kami berusaha untuk mendapatkan nilai tambah dari yang ada," sambungnya.

Ditegaskannya, ada beberapa aspek yang membuat Kota Jayapura lebih memiliki potensi dibandingkan Surabaya, namun perlu peran serta dari semua pihak nuntuk bisa memanfaatkan hal tersebut.

"Kita sama-sama kota pantai, saya saja ingin punya bukit, saya sampai bikin bukit buatan. Nah disini ada landscape yang sangat indah. Tapi memang kalau kita mau manfaatkan itu, kita harus ajak masyarakat untuk ramah terhadap pengunjung, punya budaya bersih," kata Risma.


Wali Kota Surabaya hadiri  
Sementara, Wali Kota Jayapura Benhur menyatakan, perlu bagi jajaran pemerintah Kota Jayapura untuk mengambil nilai positif yang telah dikembangkan Kota Surabaya. “Ibu Risma menjadi salah satu panutan dalam penyelenggaraan pemerintah bersih dan modern. Kami senang bisa berbagi pengalaman,” ujarnya.

Setelah talk show, Risma bersama Benhur membuka gerak jalan umum dan tingkat pelajar di Jalan Entrop, Jayapura.

Risma mendarat di Bandara Sentani pada Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIT. Risma baru pertama kali menginjakkan kaki di Tanah Papua. Saat tiba di Bandara Sentani, Risma disambut dengan tarian selamat datang. Dalam prosesi tarian itu, dia mendapatkan penghormatan menginjak piring adat sebagai simbol sudah menjadi satu keluarga besar. (LensaIndonesia/Antara)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Di Jayapura, Tri Rismaharini Berbagi Ilmu Mengelola Kota"

Post a Comment