"Kami tidak mau lagi ada propaganda isu-isu, baik yang dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri, baik oleh kelompok yang menamakan diri ULMWP, KNPB atau MSG dengan segala macamnya," katanya di Jayapura, Papua, Senin (2/5/2016).
James mengatakan, sebagai generasi muda yang tinggal di wilayah perbatasan RI-PNG, sudah seharusnya memikirkan masa depan yang baik dan layak untuk anak cucu, bukan berpolitik mengadu domba menghabiskan energi untuk kepentingan asing dan perut.
"Kami d isini inginkan generasi muda wilayah perbatasan yang menjadi terdepansebagai garda bangsa ini diperhatikan. Kami mengecam isu kemerdekaan yang digaungkan, yang kami inginkan itu kemerdekaan dari sisi ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan kesehatan," katanya.
"Kami tidak mau menjadi korban dari semua pergolakan. Jadi stop lakukan politik propaganda. Apakah yang dilakukan hari ini (demo), apakah masyarakat Papua setuju? Atau kepentingan yang dibonceng oleh pihak asing," lanjutya.
Pemuda Keerom, ungkap James, terus melakukan hal-hal yang positif, seperti mengibarkan bendera merah putih raksasa di tapal batas RI-PNG, tepatnya di Kampung Skofro yang intinya mendorong agar perhatian pemerintah bisa lebih fokus dalam membangun Papua.
"Kami adalah bagian dari NKRI, dan itu menjadi sebuah hal yang sangat positif bagi kami. Dan kami minta semua elemen negara ini untuk perhatikan kami di tapal batas, dimana kami garda terdepan bangsa," katanya.
Sementara itu, di Kota dan Kabupaten Jayapura, pada Senin pagi sejumlah orang membawa atirbut berupa bendera merah berdemo menggaungkan isu bertentangan dengan pemerintah.
Aparat keamanan bersiaga menjaga ketertiban masyarakat serta mengatur jalannya kelancaran arus lalu lintas. (Antara)
0 Response to "Tokoh Pemuda Serukan Penghentian Internasionalisasi Isu Papua"
Post a Comment