Tidak selamanya popularitas akan berbanding lurus dengan elektabilitas. Nama beken baik di tingkat nasional maupun lokal, tidak menjadi jaminan bagi seseorang untuk dapat melenggang dengan mudah ke Senayan. Hal ini bisa kita lihat dari hasil pemilihan anggota legislatif 2014 untuk daerah pemilihan (dapil) Papua.
Diprediksi bahwa sejumlah nama beken baik di jagat politik maupun hiburan di tingkat nasional tidak mampu meraih dukungan yang cukup untuk dapat duduk di Senayan. Di antara nama-nama itu ialah Ehud Eduard Kondologit (Edo Kondologit), Yoris Raweyai, dan Freddy Numberi.
Siapa yang tidak mengenal ketiganya. Edo Kondologit adalah vokalis kenamaan dijagad industri hiburan negeri ini. Yoris Raweyai selama ini dikenal sebagai politisi kawakan Golkar yang sering nongol di layar kaca nasional. Begitu juga dengan Freddy Numberi yang pernah menjabat menteri dan Gubernur Papua ini. Nama mereka sudah sangat tidak asing lagi. Tapi nyatanya suara yang mereka raih tidak cukup untuk mengantarkan menjadi wakil rakyat di DPR RI.
Beberapa nama yang juga terkenal di tingkat lokal juga mengalami nasib yang sama. Di antara mereka yaitu seperti Barnabas Suebu (gubernur 2 periode dan sempat menjadi Duta Besar RI), Manase Roberth Kambu (walikota Jayapura 2 periode), Paskalis Kossay (Aleg DPR Papua 2009 – 2014), M. Ali Kastela (mentan Rektor USTJ dan aleg DPR RI 2009-2014). Nama-nama populer di tingkat lokal ini pun tidak bisa mendapat tiket ke Senayan.
Diprediksi bahwa sejumlah nama beken baik di jagat politik maupun hiburan di tingkat nasional tidak mampu meraih dukungan yang cukup untuk dapat duduk di Senayan. Di antara nama-nama itu ialah Ehud Eduard Kondologit (Edo Kondologit), Yoris Raweyai, dan Freddy Numberi.
Siapa yang tidak mengenal ketiganya. Edo Kondologit adalah vokalis kenamaan dijagad industri hiburan negeri ini. Yoris Raweyai selama ini dikenal sebagai politisi kawakan Golkar yang sering nongol di layar kaca nasional. Begitu juga dengan Freddy Numberi yang pernah menjabat menteri dan Gubernur Papua ini. Nama mereka sudah sangat tidak asing lagi. Tapi nyatanya suara yang mereka raih tidak cukup untuk mengantarkan menjadi wakil rakyat di DPR RI.
Beberapa nama yang juga terkenal di tingkat lokal juga mengalami nasib yang sama. Di antara mereka yaitu seperti Barnabas Suebu (gubernur 2 periode dan sempat menjadi Duta Besar RI), Manase Roberth Kambu (walikota Jayapura 2 periode), Paskalis Kossay (Aleg DPR Papua 2009 – 2014), M. Ali Kastela (mentan Rektor USTJ dan aleg DPR RI 2009-2014). Nama-nama populer di tingkat lokal ini pun tidak bisa mendapat tiket ke Senayan.
0 Response to "Nama Populer di Papua Bukan Jaminan Melenggang Mudah ke Senayan"
Post a Comment