Inilah Kronologi Penemuan Serpihan Air Asia dan Sejumlah Jenazah

KUMAI - Serpihan-serpihan dari pesawat Air Asia dan sejumlah jenazah akhirnya ditemukan Selat Karimata perairan Kumai, Kalimantan Barat, pada hari ketiga pencarian pesawat yang hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, Ahad (28/12). Berikut kronologi penemuan tersebut.

Kapal Negara SAR 224 Jakarta menerima informasi melalui radio komunikasi bahwa pada pukul 11.30 WIB pesawat P130 TNI AU melihat secara visual adanya benda logam yang terapung. Benda tersebut berada di koordinat 03 50 112 Lintang Selatan; 110 29 Bujur Timur atau di sebelah barat Teluk Kumai.

Lokasi itu merupakan area 5 yang telah dipetakan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dari 12 area pencarian di hari Selasa (30/12). KRI Bung Tomo 357 yang bertugas menyisir di area 7 atau bagian selatan area 5 langsung menuju lokasi karena paling dekat dengan titik ditemukannya serpihan tersebut.

Sekitar dua jam kemudian atau pukul 13.25 WIB, KRI Bung Tomo sampai di lokasi tersebut. Sesampai di lokasi mereka mengidentifikasi serpihan yang ditemukan. 30 menit kemudian atau pukul 13.55 WIB, Komandan KRI Bung Tomo Kolonel Laut Ian Sofyan, memastikan bahwa serpihan logam tersebut adalah pintu darurat pesawat atau emergency exit.

"Pintunya berwarna abu-abu perak," kata Sofyan melalui radio komunikasi yang terdengar di KN SAR 224, Selasa (30/12).

Selain itu, lanjut Sofyan, ditemukan juga tabung oksigen berkapasitas untuk 40 personel dan juga koper kecil berwarna biru berukuran 65x40 sentimeter. Koper tersebut berisi tiga payung, bubur bayi dan makanan ringan yang sudah avtur.

Menurut Sofyan, masih melalui radio komunikasi, ada banyak serpihan yang juga terlihat di sekitar lokasi seperti pecahan bagasi milik penumpang. Dan saat itu timnya juga melihat ada mayat terapung. Kemudian serpihan yang diduga badan pesawat dan mayat yang ditemukan dibawa helikopter ke posko Basarnas di Pangkalan Bun, Kalimantan Barat.

Sementara itu, Kapten KN SAR 224 Ahmad mengatakan, kapal yang dikemudikannya segera menuju lokasi are 5 sambil menyisir kemungkinan adanya serpihan lain di area 4 yang menjadi tugasnya. KN SAR 224 saat menerima informasi berada pada jarak 80 nautical mile (NM) dari lokasi penemuan serpihan.

"Naikkan kecepatan kapal menjadi 19,2 knot, BSG (Basarnas Special Group) lakukan persiapan untuk evakuasi," ujarnya. (rol)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Inilah Kronologi Penemuan Serpihan Air Asia dan Sejumlah Jenazah"

Post a Comment