Rabbi Josef Antebi |
Hal ini membuatnya merasakan kesakitan dan menderita hingga saat ini. Mereka menyuruh rabbi kelahiran Palestina ini untuk tidak banyak berbicara.
Aksi penyiksaan itu berujung kepada hilangnya sejumlah barang peninggalan orang tuanya. Sejumlah buku warisan kakeknya tentang Judaika dicuri. Begitu juga dengan buku tentang ritual Yahudi di Yerusalem warisan kakeknya.
Rabbi Josef keras menyuarakan dukungannya akan Yahudi. Tetapi dia menolak keras zionisme. Menurutnya, gerakan zionisme telah membuat kedamaian di dunia ini hancur berkeping-keping.
Dia menceritakan pengalamannya dulu hidup di Yerusalem. Keyakinannya sebagai penganut Yahudi dapat dukungan dari masyarakat Islam disana. “Kami hidup berdampingan dan tak ada alasan bagi kami membenci muslim,” tegasnya.
Rabbi Yahudi ortodoks Josef Antebi menjelaskan para zionis bermanuver dengan menghilangkan bukti-bukti kehidupan damai antara masyarakat Yahudi dan Islam di Palestina. Hal ini dilakukan secara terorganisir untuk memperkuat alasan zionis mendirikan Israel.
“Barang-barang peninggalan orang tua dan kakek saya dicuri,” imbuh Josef Antebi dalam sebuah wawancara di youtube.
Yang dicuri adalah buku tentang ajaran yahudi dari kakeknya. Buku tersebut berisi tentang pedoman ritual orang Yahudi. Kemudian beberapa benda-benda warisan dari orang tuanya juga dicuri. Naskah berisi pendapatnya mengenai Yahudi dan Islam juga dicuri.
Pencurian itu dibarengi dengan penyiksaan yang sadis. Kaki rabbi kelahiran Palestina ini dipatahkan. Kemudian dia disuntik hingga pingsan dan disetrum. Hal ini memuatnya menderita hingga saat ini.
Dia menyatakan tak ada alasan bagi zionis mendirikan negara Yahudi. Mereka yang ingin mendirikan negara Yahudi adalah penganut Yahudi sekuler yang ingin merusak dari dalam.
Di meja kerjanya, Josef menunjukkan selebaran anti zionis dan dukung Yahudi. Selebaran itu sudah pernah disebarkan ke seluruh masyarakat ketika digelar demonstrasi.
0 Response to "(Video) Kritik Israel, Rabbi Yahudi Ini Disetrum dan Dipatahkan Kakinya Hingga Lumpuh"
Post a Comment