Lagi-lagi warga kulit hitam mati di tangan
petugas kepolisian Amerika Serikat. Kali ini, kasus kematian Freddie
Grey mengakibatkan kota Baltimore harus memberlakukan jam malam, sebab
warga yang marah menimbulkan kerusuhan di kota tersebut.
Kematian dan pembunuhan sejumlah orang
kuit hitam dan etnis minoritas di tangan anggota polisi beberapa bulan
terakhir, serta keputusan juri di pengadilan yang menolak petugas polisi
yang bersangkutan untuk diproses hukum, telah menyulut demonstrasi
berskala besar di berbagai kota dan daerah di penjuru Amerika Serikat. (hidcom/kabarpapua.net)
Ratusan orang menjarah toko-toko dan
membakar bangunan-bangunan menyusul pemakaman seorang pemuda kulit hitam
berusia 25 tahun bernama Freddie Gray. Pemuda itu meninggal akibat
luka-yang dideritanya saat berada di dalam tahanan polisi.
Sedikitnya 15 orang polisi terluka akibat konfrontasi langsung dengan para pemuda yang marah.
Gubernur Maryland Larry Hogan mengumumkan
dilakukannya tindakan darurat dan pemberlakuan jam malam mulai Selasa
malam (28/4/2015).
“Tidak mudah bagi saya untuk mengambil
keputusan ini. Garda Nasional merupakan upaya terakhir untuk
mengembalikan ketertiban. Begini, orang punya hak untuk protes dan
mengungkapkan rasa frustasi mereka, tetapi keluarga-keluarga di kota
Baltimore berhak mendapatkan kedamaian dan keamanan di lingkungan
mereka,” kata Hogan dikutip Euronews.
Freddie Gray ditangkap polisi pada 12
April 2015, ketika dia melarikan diri dari polisi di sebuah daerah rawan
kejahatan. Dia ketika itu membawa sebuah pisau lipat. Pemuda kulit
hitam itu kemudian dibawa ke mobil untuk diangkut ke kantor polisi.
Pada suatu waktu, Gray mengalami luka di
bagian tulang belakang yang mengakibatkan kematiannya satu pekan
kemudian. Dua orang anggota kepolisian dituduh tidak mengikat sabuk
pengaman di kursinya dengan baik dan tidak memberikan perawatan medis
semestinya.
Kematian Gray menyulut aksi unjuk rasa selama berhari-hari di jalan-jalan Baltimore dan menyulut ketegangan di kota itu.
Meskipun bersedih akan kematian anaknya, namun keluarga Gray menentang kerusuhan yang dilakukan orang banyak.
0 Response to "Lagi, Polisi Kulit Putih Bunuh Warga Kulit Hitam, Baltimore AS Rusuh"
Post a Comment