Mobil Mewah Presiden Jokowi di KAA, DPR Saja Bingung dari Mana Asalnya |
Menurutnya, kalau mobil tersebut adalah
pembelian pemerintah maka menurutnya hal itu sungguh akan menyakitkan
hati rakyat Indonesia.
"Saya tidak tahu dari mana asal mobil
tersebut, apakah dibeli, disewa, dihibahkan atau darimana? Yang jelas
mobil-mobil itu sungguh bagus sekali dan sangat mewah. Kalau ini dibeli
dari uang negara tentunya ini akan menyakitkan hati rakyat yang saat ini
harus menghadapi kehidupan yang berat akibat kenaikan BBM dan
lain-lainnya,” ujar Fadli di Jakarta.
Fadli tidak tahu apakah mobil tersebut
termasuk mobil yang dibeli dari anggaran yang ditanda tangani Jokowi
sendiri untuk membeli uang mobil-mobil para pejabat negara.
"Kalau yang untuk pejabat negara seperti
anggota DPR yang dikasih uang muka kan sudah dibatalkan oleh Presiden
sendiri.Kalau untuk mobil itu tidak dibatalkan saya tidak tahu,"
imbuhnya.
Fadli menyayangkan sikap Jokowi yang
sejak dari menjadi walikota Solo mendukung pengembangan mobil nasional
Indonesia, tapi di tengah jalan justru mempromosikan mobil nasional
Jerman tersebut.
"Yah termasuk saat kampanye menggunakan
Bajaj segala macam, setelah jadi presiden malah lebih mewah dari
presiden-presiden sebelumnya," tegasnya.
Oleh karena itu Fadli pun menyamakan
Jokowi dengan mantan Presiden Amerika Serikat, George W Bush yang ketika
kampanye menjanjikan untuk menurunkan pajak namun setelah menjadi
presiden justru menaikkan pajak.
"Mungkin alasan yang digunakan Jokowi
sama dengan yang digunakan George Bush. Campaingn is one thing, but
government is another thing, kampanye itu satu hal, tapi ketika
memerintah maka itu hal lain lagi," tandasnya.
Seperti diketahui di hari terakhir KAA
ini, Presiden Jokowi datang ke DPR menggunakan mobil Mercedes Benz S 600
Limousine, termasuk beberapa kepala negara. Dalam situs-situs penjualan
mobil di Jerman, jenis kendaraan S600 yang anti peluru yang bukan
limousine saja harganya sekitar 400 ribu Euro atau sekitar Rp 6 miliar.
0 Response to "Mobil Mewah Presiden Jokowi di KAA, DPR Saja Bingung dari Mana Asalnya"
Post a Comment