2 WNI yang Diculik Kelompok Bersenjata PNG Belum Dilepaskan, 1 Tertembak Masih Dirawat

Kuba dalam kondisi luka tembak di bagian kepala dan luka panah di perut akibat terkena panah

Konsulat Jenderal RI Vanimo, Papua Nugini (PNG) menyatakan bahwa dua warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok bersenjata di Skouwtiau wilayah PNG sejak Rabu (9/9), hingga kini belum ada tanda-tanda dilepaskan. Insiden tersebut telah dikonfirmasi oleh Tentara-PNG atau Defence Force (DF) PNG bahwa kedua WNI yakni Sudirman (28) dan  Badar (20) disandra kelompok bersenjata.


"Menurut DF PNG kedua WNI dalam kondisi baik. DF PNG juga terus mengupayakan penyelamatan kedua WNI. Karena itu, dalam upaya penanganan, kami telah meminta keselamatan kedua WNI menjadi prioritas utama," ujar Konsul RI Vanimo, Elmar Lubis kepada wartawan di Jakarta, Minggu (13/9).

Konsul RI Vanimo kembali berkoordinasi dengan DF PNG. Namun demikian proses pembebasan masih berlangsung. DF PNG menegaskan kembali bahwa kedua WNI dalam kondisi baik.

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal berharap perkembangan positif dari koordinasi ini. Pemerintah Indonesia mempercayakan penyelamatan kedua WNI pada DF PNG. "Kita mengharapkan dalam beberapa hari ke depan akan ada perkembangan positif. Kita mempercayakan DF PNG untuk menangani situasi ini", ujar Iqbal.

Kedua WNI ini bekerja sebagai penebang di perusahaan penebangan kayu di Skofro, distrik Kerom, PNG. Mereka diserang oleh kelompok tersebut dan mengakibatkan seorang WNI lainnya, Kuba, tertembak dalam insiden itu. Kuba saat ini mendapatkan perawatan intensif di RS Bayangkhara, Jayapura.

KRI Vanimo telah berkoordinasi dengan DF PNG terkait upaya penyelamatan kedua WNI. Kelompok bersenjata ini diduga adalah bagian dari organisasi radikal di Papua.

Kemenlu sendiri masih menyelidiki motif penyanderaan bersama DF PNG dan penegak hukum lainnya. Sementara, untuk korban bernama Kuba dalam kondisi luka di bagian kepala dan menderita luka lain di perut akibat terkena panah. Hingga kini Kuba masih mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara Kotaraja, Jayapura.

Sebelumnya, Dua Warga Negara Indonesia (WNI), masing-masing bernama Sudirman (28) dan Badar (30), ditahan orang tak dikenal (OTK) di Kampung Skouwtiau, PNG, sejak Rabu (9/9). (Baca: Dua WNI Disandera Orang Tak Dikenal di PNG)

Hal tersebut diungkapkan oleh Konsulat RI di Vanimo, Ibukota Provinsi Sandaun, Papua Nugini (PNG).

"Keduanya dalam kondisi baik dan hingga kini masih terus dilakukan upaya pembebasan terhadap kedua WNI yang berprofesi sebagai tukang potong kayu," kata Konsulat RI di Vanimo Elmar Lubis.

Aksi penyanderaan kedua WNI itu terjadi sesaat setelah insiden penembakan terhadap Kuba, yang berprofesi sebagai tukang potong kayu di Skopro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Kerom, Provinsi Papua. (Baca: Karyawan Perusahaan Kayu di Keerom Ditembak dan Dipanah Kelompok Tak Dikenal)

Kini, Kuba tengah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Kota Jayapura. (Baca juga: Penembak di Keerom Papua Diduga 4 Orang)

Upaya yang dilakukan Konsul RI di Vanimo yakni meminta agar Tentara PNG memprioritaskan keselamatan kedua WNI tersebut. (Gatra/Antara)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "2 WNI yang Diculik Kelompok Bersenjata PNG Belum Dilepaskan, 1 Tertembak Masih Dirawat"

Post a Comment