Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengakui banyak anggotanya mulai merumahkan ribuan karyawan. Kondisi ekonomi dijadikan alasan utama. Kinerja sektor ini melambat ditandai turunnya kinerja ekspor dan melemahnya rupiah.
“Di industri logistik ini, 2-3 persen dari sekitar 175.000 – 225.000 karyawan (atau sekitar 6.750 karyawan) dari berbagai macam jenis pekerjaan itu sudah mulai dirumahkan,” kata Ketua Umum ALFI Yukki N. Hanafi seperti dilansir Antara di Jakarta, Senin (28/9).
Menurutnya, pelemahan nilai rupiah yang terus terjadi belakang ini berdampak pada penurunan omzet di sektor logistik. Pihaknya mencatat arus logistik turun hingga 32 persen sejak Mei-Juni lalu.
“Angkutan darat bahkan turun hingga 50 persen. Memang penurunan itu sudah terjadi sejak awal 2015, hanya terus menurun sampai 2015. Tadinya kami harap Lebaran kemarin akan membaik, tapi ternyata tidak,” tambahnya.
Pengusaha mulai khawatir dengan kondisi ini. Dia tidak menampik, kondisi ini merupakan imbas dari pelemahan kinerja industri otomotif.
“Konstruksi, semen, juga banyak melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) sehingga otomatis kegiatan logistik juga menurun baik untuk domestik maupun ekspor impor,” ujarnya.
Yukki berharap perlambatan ekonomi tidak terjadi terus menerus. Kendati pelemahan rupiah bukan tanggung jawab pemerintah semata karena ada faktor eksternal, ia berharap pemerintah memiliki strategi lain untuk bisa bertahan dan tetap tumbuh.
“Misalnya, dorong usaha kecil menengah kita. Seperti krisis dulu itu, UKM kita kan yang bantu Indonesia bisa tumbuh kembali,” katanya. (Merdeka)
0 Response to "Akibat Ekspor Lesu, Pengusaha Logistik PHK 6.750 Karyawan"
Post a Comment