Subsidi Angkutan Papua Rp 3 Triliun

Staf Khusus Presiden, Lenis Kogoya. (Foto: Antara Papua/Alfian)

Staf Khusus Preisden Joko Widodo Lenis Kogoya menyebut, pada tahun 2016 subsidi angkutan dan pembangunan fasilitas fisik bandara di wilayah Papua yang dialokasikan pemerintah pusat mencapai Rp3 Triliun.

"Sektor angkutan perhubungan di Tanah Papua mendapat perhatian prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo," ujar Lenis Kogoya menjawab Antara seusai peresmian sekolah pilot di Biak.

Lenis mengajak semua elemen masyarakat adat harus mendukung setiap kebijakan pengembangan fasilitas bandara di kabupaten/kota se-Papua.

Ia mengatakan, besarnya subsidi anggaran sektor perhubungan di tanah Papua sebagai respon positif pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pembangunan angkutan udara dan laut yang menghubungkan antar-wilayah.

Diharapkan dengan adanya subsidi angkutan diharapkan masyarakat pedalaman Papua dapat mempermudah bepergian menggunakan pesawat udara dengan biaya terjangkau karena memperoleh subsidi.

"Setiap tahun anggaran pemerintahan Jokowi mengelontorkan anggaran sangat besar untuk membangun Papua, karena itu saya harapkan semua elemen masyarakat Papua mendukung setiap kebijakan Presiden," katanya tanpa menyebut angka.

Terkait Bandara Frans Kaisiepo Biak, menurut Lenis Kogoya, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan akan menjadikan bandara internasional Frans Kaisepo sebagai bandara cargo ke luar negeri.

"Ya upaya menjadik bandara Frans Kaisiepo sebagai bandara cargo sudah dalam program kementerian terkait di Jakarta, dengan status bandara cargo diharapkan aktivitas penerbangan di Biak makin bergairah dan menggerakan ekonomi daerah," ujarnya.

Sejauh ini aktivitas bandara Frans Kaisiepo Biak berjalan normal meski khusus hari Selasa hanya dilayani penerbanga Garuda Indonesia serta Susi Air untukpenerbangan perintis. (Antara)