Jayapura -Agar tidak mengalami kerugian terkait dengan kenaikan
harga bahan bakar minyak (BBM), para sopir angkutan kota (angkot) di Kota
Jayapura memilih tidak beroperasi. Sebagian sopir angkot yang masih beroperasi
terpaksa menaikan tarif bagi para penumpangnya. Jika mereka tetap dengan
menggunakan tarif lama, maka penghasilannya tidak akan cukup untuk membayar
setoran harian dan biaya operasinal lainnya. Hal ini sebagai mana yang
dilakukan oleh angkot jurusan Waena - Sentani.
Aksi menaikan tarif angkutan kota (angkot) tersebut menyulut
protes dari warga masyarakat. Mereka yang tidak bersedia membayar tarif baru
itu pun mengamuk. Bersama sekitar ratusan warga mereka turun ke jalan, membakar
ban, dan melakukan aksi pemalangan jalan di depan kantor Distrik Waena yang
hanya berjarak beberapa ratus meter dari terminal kendaraan Waena.
Aksi blokir jalan ini tak pelak menimbulkan kemacetan parah.
Pasalnya, jalan yang diblokir adalah satu-satunya jalan protokol yang menghubungkan Kota Jayapura dengan Kota
Sentani. Tidak sedikit warga yang
akhirnya mengurungkan niatnya untuk bepergian ke dan dari Sentani.
Sementara itu, angkot jurusan Waena – Sentani memilih
berhenti beroperasi dan pulang menuju Sentani
dengan memanfaatkan jalan perumahan di belakang Expo Waena.
Aksi yang berlangsung sejak Selasa (18/11/2014) sore itu
baru berhenti pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIT setelah Kapolres Jayapura
Kota AKBP Alfred Papare bernegosiasi dengan para pendemo.