Protes Pembebasan Mubarak Meluas, Sementara Kroni Mubarak Nyanyikan Lagu "Ya Kami Kembali"

KAIRO - Protes meletus di berbagai universitas di seluruh Mesir pada hari Minggu (30/11), mengutuk keputusan pengadilan yang membebaskan Husni Mubarak. Mereka menuntut pengadilan untuk menjatuhkan hukuman yang berat terhadap presiden yang digulingkan dalam pemberontakan 2011 yang menimbulkan harapan dari sebuah era baru keterbukaan politik di Mesir itu. Namun keputusan pengadilan berkata lain.

Ratusan demonstran berkumpul di Universitas Kairo, melambaikan gambar Mubarak di balik jeruji besi dan menuntut "jatuhnya rezim" baru di bawah As-Sisi yang telah menghentikan gelombang musim semi di dunia Arab.


Polisi berdiri siap di gerbang untuk menghalangi mahasiswa yang berusaha turun ke jalan-jalan. Pengadilan Mesir, Sabtu, membebaskan Mubarak dari berbagai tuntutan.

Putusan itu dilihat oleh para aktivis sebagai pertanda baru bahwa tujuan revolusi Mesir benar-benar telah terkikis. Dua orang tewas dan sembilan lainnya terluka pada Sabtu malam, ketika pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan sekitar puluhan ribu pengunjuk rasa yang mencoba masuk Tahrir Square - jantung simbolis pemberontakan yang menggulingkan Mubarak.


Kantor berita Mesir melaporkan bahwa pasukan keamanan menutup stasiun kota Kairo. Upaya itu untuk mencegah membanjirnya massa di pusat kota. Bentrokan juga meletus di Universitas Zagazig di Delta Nil. Surat kabar Al-Ahram milik pemerintah mengatakan 11 mahasiswa ditahan.

Mayoritas rakyat Mesir melihat bahwa penggulingan Presiden Muhammad Mursi yang merupakan hasil pemilu paling demokratis oleh perwira militer Abdel Fatah As-Sisi di negara itu menjadi awal kekacauan di Mesir. 


Setelah berkuasa, As-Sisi memenjarakan Presiden Sah Mesir Muhammad Mursi dan ribuan pendukung Ikhwanul Muslimin. As-Sisi juga menjatuhkan hukuman mati bagi ratusan anggota Ikhwanul Muslimin yang mengundang kecaman internasional.

Salah satu halaman Facebook di Mesir menuliskan, "Ganyang Husni Mubarak, turunkan kekuatan Mubarak, turunkan kekuasaan militer" menyerukan aksi protes terhadap putusan itu.

Putusan tersebut juga telah mendorong banjir kartun online tentang bahayanya rezim diktator As-Sisi dan Mubarak.


Sementara itu, sebuah video animasi yang menampilkan para pendukung Mubarak yang dikeluarkan satu per satu dibebaskan dari penjara. Mereka merayakan kebebasan Mubarak seraya menyanyikan lagu, "Ya, kami kembali" yang menunjukkan kembalinya kroni-kroni pemimpin diktator Husni Mubarak ke panggung politik Mesir.

Subscribe to receive free email updates: