
Sejarah masuknya Irian Barat (Papua) ke dalam wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah benar sehingga tidak
perlu dipertanyakan dan diutak-atik lagi.
Hal tersebut diungkapkan Tokoh Pejuang Papua, Ramses
Ohee di Jayapura, menanggapi sejumlah kalangan yang masih mempersoalkan
sejarah masuknya Papua ke dalam wilayah Indonesia yang telah ditetapkan
melalui Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada 1969 silam.
Ramses menegaskan, ada pihak-pihak yang sengaja membelokkan sejarah Papua untuk memelihara konflik di Tanah Papua.
“Sejarah masuknya Papua ke dalam NKRI sudah benar,
hanya saja dibelokkan sejumlah warga tertentu yang kebanyakan generasi
muda,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, fakta sejarah menunjukkan
keinginan rakyat Papua bergabung dengan Indonesia sudah muncul sejak
pelaksanaan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
“Sayangnya, masih ada yang beranggapan bahwa Sumpah
Pemuda tidak dihadiri pemuda Papua. Ini keliru, karena justru
sebaliknya, para pemuda Papua hadir dan berikrar bersama pemuda dari
daerah lainnya. Ayah saya, Poreu Ohee adalah salah satu pemuda Papua
yang hadir pada saat itu,” ujar Ramses.
Adapun mengenai pihak-pihak yang memutarbalikkan
sejarah dan masih menyangkal kenyataan integrasi Papua ke dalam NKRI,
Ramses tidak menyalahkan mereka karena minimnya pemahaman atas hal
tersebut.
Menurutnya, hal yang perlu disadari adalah bahwa keberadaan negara merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga seharusnya disyukuri dengan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di Papua.
Berdasarkan catatan sejarah, pada 1 Oktober 1962
pemerintah Belanda di Irian Barat menyerahkan wilayah ini kepada
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melalui United Nations Temporary
Executive Authority (UNTEA) hingga 1 Mei 1963. Setelah tanggal tersebut,
bendera Belanda diturunkan dan diganti bendera Merah Putih dan bendera
PBB.
Selanjutnya, PBB merancang suatu kesepakatan yang
dikenal dengan “New York Agreement” untuk memberikan kesempatan kepada
masyarakat Irian Barat melakukan jajak pendapat melalui Pepera pada 1969
yang diwakili 175 orang sebagai utusan dari delapan kabupaten pada masa
itu
.
Hasil Pepera menunjukkan rakyat Irian Barat setuju untuk bersatu dengan pemerintah Indonesia. (westpapuainfo/kabarpapua.net)
0 Response to "Sejarah Papua Masuk NKRI Sudah Benar"
Post a Comment