Duh, Menteri Tedjo Asal Bunyi Soal Sutiyoso

 
Pernyataan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjianto yang meminta publik tak perlu lagi mengaitkan Sutiyoso dengan peristiwa 27 Juli 1996 karena sudah dimaafkan benar-benar telah menghina harga diri publik.

"Bahkan Tedjo seperti tidak mengerti duduk masalah yang sebenarnya tetapi mencoba mengomentari sesuatu yang sensitif yang bisa menjerumuskan Presiden Jokowi pada pilihan yang sesat," kata Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus, Kamis, (11/6).

Sikap Tedjo yang asal bunyi, ungkapnya, membuktikan bahwa bidang intelijen Menko Polhukam tidak berfungsi. Buktinya Tedjo malah mengarang bahwa  keterlibatan Sutiyoso dalam peristiwa 27 Juli 1996 sudah dimaafkan, tanpa menjelaskan siapa yang memaafkan dan dalam konteks apa pemberian maaf itu.

Menurut Petrus, Tedjo harus paham bahwa persoalan 27 Juli bukan persoalan pribadi Megawati Soekarnoputri dengan Sutiyoso, bukan juga persoalan pribadi 124 orang pendukung Megawati Soekarnoputri dengan Sutiyoso yang waktu itu menjadi korban kesewenang-wenangan Sutiyoso dan kawan-kawan. Peristiwa 27 Juli adalah merupakan persoalan ketidakadilan publik dan rasa keadilan publik yang tergadaikan demi kenyamanan Megawati Soekarnoputri hingga saat ini.

"Karena itu bagi TPDI bahkan bagi masyarakat luas, mengenai persoalan 27 Juli masih menjadi utang Megawati Soekarnoputri dan Pemerintah terhadap rakyat yang belum dilunasi," ujarnya. (rmol/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Duh, Menteri Tedjo Asal Bunyi Soal Sutiyoso"

Post a Comment