'Harusnya JK Pimpin Kampanye Pelengseran Jokowi'

 
Pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai pemimpin yang ingkar janji dinilai sebagai sindiran halus bagi Presiden Jokowi.

Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman menduga JK kini sudah sadar bagaimana konsekuensi seorang pemimpin yang banyak ingkar janji, sehingga dia mengeluarkan pernyataan tersebut.

"Janji kepada Tuhan saja bisa seenaknya dilanggar Jokowi, apalagi janji pada rakyat," ujar Jajat, Selasa (9/6).

JK sebelumnya mengatakan pemimpin yang ingkar janji harus dihukum dengan tidak membiarkannya kembali memimpin. Hal itu disampaikan JK saat menghadiri pembukaan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Indonesia di Pondok Pesantren Attauhidiyah, Tegal, Jawa Tengah.

Memang, salah satu pembahasan dalam Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI di Tegal adalah hukum dalam Islam mengenai pemimpin yang mengingkari janji politiknya.

Menurut Jajat, sebaiknya JK tidak tinggal diam karena Jokowi sudah terbukti banyak ingkar janji. Kesimpulan JK bahwa Indonesia hancur kalau dipimpin Jokowi sudah terbukti benar. Sejak Jokowi jadi presiden, banyak kegaduhan yang diakibatkan keputusan kontroversial yang dibuatnya.

"Harapan rakyat saat ini hanya ada ditangan JK mengingat pengalaman yang sudah lebih dari cukup di pemerintahan. Jadi, di tengah kondisi saat ini yang tidak kunjung membaik sudah selayaknya JK yang menjadi Presiden," tutup Jajat. (rmol/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "'Harusnya JK Pimpin Kampanye Pelengseran Jokowi'"

Post a Comment