Seutama-utama aktivitas kaum Muslimin ialah terus
menyibukkan diri dengan kitab suci mereka yakni Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah
sumber rujukan yang utama dalam kehidupan. Al-Qur’an adalah penggelora semangat
dan sekaligus penawar duka. Tak terbantahkan lagi bahwa kalam suci Ilahi itu merupakan
jalan keluar bagi berbagai masalah yang dihadapi umat yang mendamba kebahagiaan
dunia akhirat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Yayasan As-Salaam
Jayapura, Ichwanul Muslimin di sela-sela kegiatan Kemah Al-Qur’an (Mukhoyyam
Al-Qur’an) yang digelar sejak Sabtu (27/12) hingga Ahad (28/12) di Masjid
Baiturrahim Kotaraja, Jayapura.
“Salah satu upaya terbaik berinteraksi dengan Al-Qur’an
ialah dengan menghafalkannya, maka Yayasan As-Salaam yang salah satunya
bergerak di bidang dakwah selama dua hari ini menggelar kegiatan bertajuk
Mukhoyyam Al-Qur’an (Kemah Al-Qur’an). Pada kegiatan ini para peserta akan
menghafal dan menyetorkan hafalan Al-Qur’annya,” ungkap Ichwanul.
Berkaitan dengan tema yang diambil “Menikmati Hifdzul Qur’an
Mendaki Surga Tertinggi” Ichwanul mengatakan, “Kita harus mencontoh generasi terdahulu
yang menjadikan aktivitas menghafal (hifdzul) Qur’an ini sebagai sebuah
kenikmatan bukan sebagai beban mengingat pahalanya yang begitu besar. Bahkan
bagi seorang yang hafal Al-Qur’an dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya akan
mendapatkan surga tertinggi dan dapat menyelamatkan 70 anggota keluarganya dari
siksa neraka di akhirat kelak.”
Sementara itu, ketua panitia Mukhoyyam Al-Qur’an,
Subiyanto mengatakan, “Agar kegiatan menghafal Al-Qur’an yang diikuti oleh
ratusan orang ini berlangsung efektif, para peserta dibagi dalam
kelompok-kelompok kecil yang akan didampingi oleh seorang pembimbing. Di kelompok
inilah mereka menghafal dan menyetorkan hafalan Al-Qur’annya kepada masing-masing
pembimbing Al-Qur’annya (mushrif).”
Kegiatan kemah Al-Qur’an ini merupakan agenda rutin tahunan
Yayasan As-Salaam Jayapura sejak tiga tahun silam. Masyarakat kota Jayapura
nampak antusias menyambut penyelenggaraannya, seperti pada tahun ini, tidak
kurang dari 170 peserta mengikutinya. Mereka nampak bersunguh-sungguh untuk
dapat mendaras ayat-ayat suci Al-Qur’an itu di luar kepala.