“Kalaupun KSAU menganggap ‘ketakmampuan’ PT DI tak selayaknya diucapkan dengan pernyataan yang sangat merendahkan bangsa Indonesia. Faktanya selepas ‘kuasa’ BJ Habibie hilang dari IPTN (PT DI) seiring reformasi politik, kan rezim penguasa berikutnya mencampakkan bahkan sengaja membikin kerdil PT DI,” ucap Ma’mun, dosen Universitas Muhammadiyah (29/11).
Padahal, sambung Ma’mun, PT DI itu bagian dari cara Soekarno dahulu untuk mengangkat marwah bangsa ini di hadapan bangsa-bangsa lain.
“Namun karena piciknya cara pandang politik elit bangsa ini yang tak memahami dan menganggap penting national interest, maka proyek yang dimaksud untuk mengangkat marwah bangsa pun dikerdilkan,” ungkapnya.
Padahal banyak negara-negara lain yang iri terhadap PT DI, tapi justru di Indonesia proyek ini dilecehkan dan dikerdilkan. Akibatnya anak-anak bangsa yang cerdas-cerdas yang dulu disekolahkan ke luar negara memiliki kerja di negara lain karena tak lagi dibutuhkan oleh bangsa yang bebal ini.
“Mereka pun hijrah ke luar negeri (Malaysia, Korsel dan negara lainnya) untuk mengerjakan proyek yang sama yang dikerjakan oleh PT DI. Inilah negeri bebal bernama Indonesia,” tandasnya. Lagi pula, seharusnya jenderal mengurus tentaranya terutama dalam hal berperang, bukan mengurus pembelian pesawat mewah. (RMOL/Eramuslim)
0 Response to "PTDI Direndahkan Pejabat Indonesia Sendiri, Tak Heran Anak-Anak Muda Cerdas Bangsa Ini Bekerja di Luar Negeri"
Post a Comment